KONFLIK BATIN UNTUK MEMILIH SEBUAH JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI

Begitu banyak pikiran yang timbul dan tidak teratur sehingga di dalam batin tidak tersedia ruang untuk pengamatan terhadap situasi dan kondisi dalam batin itu sendiri. Batin seharusnya punya ruang untuk pengamatan terhadap dirinya sendiri. Tetapi ini jarang terjadi di dalam kepala setiap orang. Pikiran - pikiran yang datang silih berganti menimbulkan kelelahan terhadap fisik dan mental kita. Suatu saat pikiran - pikiran adalah penyebab konflik batin tetapi di saat lain pikiran berubah menjadi pengamat yang akan memahami konflik yang sedang terjadi. Tetapi pikiran yang hakikatnya adalah lampau dan merupakan kenangan semata tidak akan pernah bisa melakukan pengamatan tanpa penghakiman atau penilaian. Pikiran yang hakikatnya terbatas akan selalu menilai sehingga pengamatan yang kita lakukan akan terdistorsi dan tidak murni lagi. 
Dalam sastra, diartikan bahwa konflik merupakan ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama yakni pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya. Pengertian konflik batin menurut Alwi, dkk. (2005: 587) adalah konflik yang disebabkan oleh adanya dua gagasan atau lebih, atau keinginan yang saling bertentangan untuk mengusai diri sehingga mempengaruhi tingkah laku. Selain itu, Irwanto (dalam Fitriannie, 1997: 207) menyebutkan pengertian konflik adalah keadaan munculnya dua atau lebih kebutuhan pada saat yang bersamaan. Pendapat lain mengenai jenis konflik disebutkan oleh Kurt Lewin (1997: 213-216), bahwa konflik mempunyai beberapa bentuk, antara lain sebagai berikut.
            Dan sekarang saya akan memberikan contoh konflik batin yang pernah terjadi dalam hidup saya, konflik batin yang terjadi ketika saya memilih jurusan kuliah/perguruan tinggi di Universitas Gunadarma. Awalnya, ketika saya sudah memilih Universitas Gunadarma sebagai tempat kuliah, saya merasa senang, tetapi saya masih bingung dan ragu untuk menentukan jurusan yang saya pilih. Karna setahu saya jurusan kuliah itu sangat penting untuk awal perguruan tinggi dan untuk menentukan masa depan kita.
            Sebenernya sewaktu saya mengambil formulir untuk pendaftaran kuliah saya dijelasin tentang jurusan-jurusan yang terdapat di kampus saya, tetapi saya masih kurang mengerti tentang jurusan-jurusan yang mengenai tentang komputer, karena saya ingin menjadi programmer. Karna waktu untuk mengembalikan formulir itu sangat cepat, dengan hati yang ragu akhirnya saya menentukan untuk memilih jurusan Sistem Komputer,kenapa saya memilih itu? Karna saya suka dengan komputer, ingin jadi programmer, karena ngikutin dan banyak temen sma yg milih jurusan itu.
            Setelah sudah beberapa lama, banyak yang menyesali kok saya memilih urusan itu dan banyak yang membandingkan dengan jurusan sistem informasi. Dan waktu sudah sebulan lebih akhirnya saya memutuskan untuk pindah jurusan ke Teknik Informatika, dengan proses yang panjang dan lumayan ribet karena saya harus mengurusnya di kampus D Depok dan kampus J kalimalang.
            Tetapi dengan hati yang sangat senang, lega dan puas akhirnya saya sekarang memilih jurusan Teknik Informatika untuk jadi masa depan saya di perguruan tinggi ini. Seperti itulah contoh dari konflik batin yang pernah saya alami dikehidupan saya.

0 komentar:

Posting Komentar

Game