Sertifikat Seminar di Universitas Gunadarma Tahun 2012/2013


SEMINAR UKM FAJRUL ISLAM " Cegah Virus Merah Jambu Sejak Dini "


SEMINAR UKM SNAP FOTOGRAFI " Basic Photography "

Pengaruh Pola Asuh Orangtua Terhadap Pertumbuhan Kedewasaan Seseorang


           Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu kewaktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, dari segi negatif dan positif. Orang tua memilikicara dan pola tersendiri dalam mengasuh dan membimbing anak. Cara dan pola tersebut tentu akan berbeda antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya. Pola asuh orangtua merupakan gambaran tentang sikap dan perilaku orangtua dan anak dalam berinteraksi, ber5komunikasi selama mengadakan kegiatan pengasuhan.Dalam kegiatan memberikan pengasuhan ini, orangtua akan memberikan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah dan hukuman, serta tanggapan terhadap keinginan anaknya. Sikap, perilaku, dan kebiasaan orangtua selalu dilihat, dinilai, dan ditiru oleh anaknya yang kemudian semua itu secara sadar atau tidak sadar akan diresapi kemudian menjadi kebiasaan pula bagi anak-anaknya.
           Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Pembentukan Kepribadian Anak
Keluarga adalah kelompok sosial pertama dan utama bagi kehidupan anak, anak lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kelompok keluarga daripada dengan kelompok sosial lainnya. Anggota keluarga merupakan orang yang paling berarti dalam kehidupan anak selama proses pembentukan kepribadian anak, dan pengaruh keluarga jauh lebih luas dibandingkan pengaruh lainnya, bahkan sekolahpun. Berapa besar pengaruh keluarga pada perkembangan kepribadian anak yang berdampak sebagai berikut :
a. Bila dia hidup dalam permusuhan, dia belajar berkelahi
b. Bila dia hidup dalam ketakutan, dia belajar menjadi penakut
c. Bila dia hidup dikasihani, dia belajar mengasihi dirinya
d. Bila dia hidup dalam toleransi, dia belajar bersabar
e. Bila dia hidup diejek, dia belajar menjadi malu
Pengaruh pola asuh dan latarbelakang orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak:

1) Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Bekerja dan yang Tidak Bekerja terhadap

                              Pembentukan kedewasaan dalam Kepribadian Anak
Kenyataan yang terjadi pada masa sekarang adalah berkurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya karena keduanya sama-sama bekerja. Hal tersebut mengakibatkan terbatasnya interaksi orang tua dengan anaknya. Sehingga anak kurang mendapatkan perhatian, kasih saying yang menyebabkan anak bersifat manja. Kurangnya perhatiaan dari orang tua akan mengakibatkan anak mencari perhatian dari luar, baik dilingkungan sekolah dengan teman sebaya ataupun dengan orang tua pada saat mereka dirumah.
Sedangkan orang tua yang tidak bekerja di luar rumah akan lebih fokus pada pengasuhan anak dan pekerjaan rumah lainnya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan anak menjadi kurang mandiri, karena terbiasa dengan orang tua. Segala yang dilakukan anak selalu dengan pangawasan orang tua. Oleh karena itu, orang tua yang tidak bekerja sebaiknya juga tidak terlalu over protektif. Sehingga anak mampu untuk bersikap mandiri.

2) Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang Berpendidikan Tinggi dan Berpendidikan Rendah terhadap Pembentukan Kedewasaan dalam Kepribadian Anak
           Latar belakang pendidikan orang tua mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan kepribadian anak. Orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang tingi akan lebih memperhatikan segala perubahan dan setiap perkembangan yang terjadi pada anaknya. Mereka umumnya mengetahui bagaimana tingkat perkembangan anak dan bagaimana pengasuhan orang tua yang baik sesuai dengan perkembangan anak khususnya untuk pembentukan kepribadian yang baik bagi anak, seperti mengajarkan sopan santun, baik dalam berbicara ataupun dalam hal lain.
          Berbeda dengan orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah. Dalam pengasuhan anak umumnya orang tua kurang memperhatikan tingkat perkembangan anak. Hal ini dikarenakan orang tua yang masih awam dan tidak mengetahui tingkat perkembangan anak. Bagaimana anaknya berkembang dan dalam tahap apa anak pada saat itu. Orang tua biasanya mengasuh anak dengan gaya dan cara mereka sendiri. Apa yang menurut mereka baik untuk anaknya. Anak dengan pola asuh orang tua yang seperti ini akan membentuk suatu kepribadian yang kurang baik.

Dan berikut beberapa cara untuk mengajarkan anak menjadi dewasa
1. Minta anak melakukan pekerjaan

Setelah memperhitungkan usianya, Anda bisa meminta anak untuk melakukan pekerjaan dan dibayar. Anda bisa mempekerjakan dan membayar anak Anda untuk tugas rumah. Anak-anak cenderung menyadari nilai uang dan bekerja keras hanya ketika merasakannya langsung.

Pemahaman uang secara langsung terkait dengan tingkat kematangan. Jadi, membiarkan anak Anda bekerja bisa menjadi langkah pertama dalam mengajarkan kedewasan ke anak.

2. Menjaga hubungan keluarga

Anak-anak mencapai kedewasaan sosial ketika melihat orangtuanya mempertahankan kedekatan dengan keluarga dan teman-temannya. Mengajarkan anak bagaimana berhubungan sosial dan memahami nilai keluarga dalam kehidupan bisa menjadi cara pertama mendekatkan hubungan tersebut.

Jika Anda terus menerus berdebat dan bertengkar dengan teman dan keluarga, Anda tak bisa mengharapkan anak Anda menjadi dewasa untuk masalah itu.

3. Mengajarkan anak dari pengalaman orang lain

Mungkin sangat sulit mengajar anak semua hal yang benar dan salah dalam kehidupan seperti buku yang ada di buku pelajaran.

Yang terbaik adalah untuk mengajarkan anak Anda untuk menjadi dewasa dengan melihat pengalaman orang lain. Hal ini bisa berkisar dari dampak kecanduan dan gagal di sekolah.

4. Biarkan anak Anda gagal

Tak ada guru yang lebih baik daripada kegagalan. Biarkan anak Anda mendapat pelajaran dan pengalaman dari kegagalan.Ketika Anda melihat anak Anda di ambang kegagalan, Anda mungkin ingin ikut campur. Tahan diri Anda untuk melakukannya jika itu tidak terlalu serius dan biarkan anak gagal dan bangkit lagi.

5. Perlakukan anak seperti orang dewasa

Jika Anda ingin mengajarkan anak Anda menjadi dewasa, hal pertama yang Anda mungkin harus lakukan adalah memperlakukan anak seperti orang dewasa.

Anda tidak bisa mengharapkan anak untuk berpikir dan berfungsi seperti orang dewasa jika Anda terus menatap dan memperlakukan seperti anak-anak.

Menghormati apa yang anak-anak katakan, mendengarkan dan menanggapi seperti Anda lakukan dengan orang dewasa lain, tidak peduli seberapa dewasa anak-anak terdengar.

6. Biarkan anak membuat keputusan sendiri

Salah satu cara yang paling penting mengajarkan kedewasaan adalah membiarkan anak mengambil keputusan sendiri.

Membuat keputusan adalah cara membangun karakter berkualitas dan anak-anak harus diperbolehkan membuat keputusan sendiri dan menanggung akibatnya. Anak Anda bisa merasakan kedewasaan jika memberikan kebebasan membuat keputusan.

7. Cobalah memberikan contoh ideal

Anak-anak cenderung belajar diam-diam dengan mengamati apa yang dilakukan dan dikatakan orangtuanya. Suka atau tidak, Anda akan berhasil mengajarkan anak tentang kedewasaan hanya jika Anda menunjukkan kedewasaan.

Tampilkan perilaku tak dewasa di depan anak-anak seperti mabuk, berkelahi, atau menghabiskan uang menjadi dampak negatif untuk anak-anak.(MEL/IGW)

                                                             Kesimpulan
          Kepribadian seorang anak tergantung pada pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : Pola asuh orang tua yang bekerja dan yang tidak bekerja; Pola asuh orang tua yang berpendidikan tinggi dan rendah; dan Pola asuh orang tua yang ekonomi menengah keatas dan kebawah



KONFLIK BATIN UNTUK MEMILIH SEBUAH JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI

Begitu banyak pikiran yang timbul dan tidak teratur sehingga di dalam batin tidak tersedia ruang untuk pengamatan terhadap situasi dan kondisi dalam batin itu sendiri. Batin seharusnya punya ruang untuk pengamatan terhadap dirinya sendiri. Tetapi ini jarang terjadi di dalam kepala setiap orang. Pikiran - pikiran yang datang silih berganti menimbulkan kelelahan terhadap fisik dan mental kita. Suatu saat pikiran - pikiran adalah penyebab konflik batin tetapi di saat lain pikiran berubah menjadi pengamat yang akan memahami konflik yang sedang terjadi. Tetapi pikiran yang hakikatnya adalah lampau dan merupakan kenangan semata tidak akan pernah bisa melakukan pengamatan tanpa penghakiman atau penilaian. Pikiran yang hakikatnya terbatas akan selalu menilai sehingga pengamatan yang kita lakukan akan terdistorsi dan tidak murni lagi. 
Dalam sastra, diartikan bahwa konflik merupakan ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama yakni pertentangan antara dua kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan antara dua tokoh, dan sebagainya. Pengertian konflik batin menurut Alwi, dkk. (2005: 587) adalah konflik yang disebabkan oleh adanya dua gagasan atau lebih, atau keinginan yang saling bertentangan untuk mengusai diri sehingga mempengaruhi tingkah laku. Selain itu, Irwanto (dalam Fitriannie, 1997: 207) menyebutkan pengertian konflik adalah keadaan munculnya dua atau lebih kebutuhan pada saat yang bersamaan. Pendapat lain mengenai jenis konflik disebutkan oleh Kurt Lewin (1997: 213-216), bahwa konflik mempunyai beberapa bentuk, antara lain sebagai berikut.
            Dan sekarang saya akan memberikan contoh konflik batin yang pernah terjadi dalam hidup saya, konflik batin yang terjadi ketika saya memilih jurusan kuliah/perguruan tinggi di Universitas Gunadarma. Awalnya, ketika saya sudah memilih Universitas Gunadarma sebagai tempat kuliah, saya merasa senang, tetapi saya masih bingung dan ragu untuk menentukan jurusan yang saya pilih. Karna setahu saya jurusan kuliah itu sangat penting untuk awal perguruan tinggi dan untuk menentukan masa depan kita.
            Sebenernya sewaktu saya mengambil formulir untuk pendaftaran kuliah saya dijelasin tentang jurusan-jurusan yang terdapat di kampus saya, tetapi saya masih kurang mengerti tentang jurusan-jurusan yang mengenai tentang komputer, karena saya ingin menjadi programmer. Karna waktu untuk mengembalikan formulir itu sangat cepat, dengan hati yang ragu akhirnya saya menentukan untuk memilih jurusan Sistem Komputer,kenapa saya memilih itu? Karna saya suka dengan komputer, ingin jadi programmer, karena ngikutin dan banyak temen sma yg milih jurusan itu.
            Setelah sudah beberapa lama, banyak yang menyesali kok saya memilih urusan itu dan banyak yang membandingkan dengan jurusan sistem informasi. Dan waktu sudah sebulan lebih akhirnya saya memutuskan untuk pindah jurusan ke Teknik Informatika, dengan proses yang panjang dan lumayan ribet karena saya harus mengurusnya di kampus D Depok dan kampus J kalimalang.
            Tetapi dengan hati yang sangat senang, lega dan puas akhirnya saya sekarang memilih jurusan Teknik Informatika untuk jadi masa depan saya di perguruan tinggi ini. Seperti itulah contoh dari konflik batin yang pernah saya alami dikehidupan saya.

PELAPISAN SOSIAL YANG TERDAPAT DI JAKARTA TIMUR YAITU DAERAH CIPINANG MUARA

Secara etimologi stratifikasi sosial berasal dari dua kata yaitu stratifikasi dan sosial. Kata stratifikasi sosial berasal dari bahasa latin yaitu stratum(jamaknya: strata) yang berarti lapisan atau tingkat masyarakat. Senada dengan pengertian tersebut, Tesaurus Bahasa Indonesia juga mengartikan stratifikasi sebagai pelapisan atau penjenjangan.

Kata sosial dalam kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary, berasal dari kata social yang artinya concerning the organization of and relations between people and communities. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sosial adalah sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat.

            Sedangkan secara terminologi, stratifikasi sosial artinya pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atas dasar kekuasaan, hak-hak istimewa dan prestise.

Sekarang kita lihat arti kata lapisan masyarakat menurut beberapa ahli,menurut Pitrim A.sorokin, pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat/hieraki. Sedangkan menurut Theodorson didalam dictionary sociology menyatakan, pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relatif permanen yang terdapat dalam sistem sosial (dari kelompok kecil sampai masyarakat ) dalam hal pembedaan hak, pengaruh dan kekuasaan.
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial dapat diukur menurut berbagai segi diantaranya berdasarkan ukuran kekayaan, profesi, kekuasaan dan lain-lain.
Di lingkungan saya yaitu di daerah ibukota jakarta kelurahan cipinang muara jakarta timur yg tepatnya di Rt.007/015 yang sangat menonjol pelapisannya adalah Kekayaan (materi/kebendaan) dapat dijadikan ukuran atau anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak maka ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, barang siapa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan sedang atau bahkan lapisan terbawah. Kekayaan tsb dapat dilihat salah satunya pada bentuk tempat tinggal. Pada dasarnya pembentukan pelapisan sosial diukur dari kekayaan atau orang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang saling berkaitan. Contoh yang mudah kita amati adalah bila orang kaya atau mempunyai jabatan kebanyakannya mempunyai rumah yang mewah terbuat dari beton, sedangkan sebaliknya orang yang mempunyai pekerjaan biasa-biasa saja biasanya mempunyai rumah yang sederhana terbuat dari papan. Dari hal itu saja jelas sekali terlihat statifikasi sosial sudah terjadi karena bentuk rumah yang mewah itulah menjadi sebuah gengsi bagi pemiliknya karena dinilai berada di kelas sosial tinggi.
Untuk masalah kekuasaan, pelapisan sosial terjadi oleh pemimpin daerah setempat atau sering disebut rukun tetangga dan rukun warga/RT dan RW.
Di Kelurahan Cipinang Muara RT. 007. Di daerah ini masyarakatnya memiliki berbagai macam pekerjaan. Mulai dari pengusaha, pegawai swasta, PNS sampai dengan pedagang biasa. Dari situ dapat dilihat orang yang bekerja sebagai pengusaha, pegawai swasta dan PNS memiliki rumah yang mewah terbuat dari beton ditambah dengan pagar yang membuat rumahnya terlihat lebih modern. Berbeda sekali dengan orang yang bekerja sebagai pedagang biasa mereka memiliki rumah yang sederhana terbuat dari papan atau depannya beton tapi dalamnya terbuat dari papan. Hal ini juga berdampak pada pengaruh seseorang di lingkungannya. Orang-orang yang termasuk di lapisan atas lebih dihormati di lingkungannya, hal ini juga terjadi di Kelurahan Cipinang Muara RT.007. Orang-orang yang mempunyai rumah mewah yang dianggap sebagai lapisan atas di lingkungan masyarakat lebih disegani atau dihormati.
Warga daerah ini bila bisa bergaul atau datang ke rumah mewah tersebut merasa bangga sekali  walaupun malu apalagi bila ada acara di lingkungan RT 007 itu pasti orang-orang yang mempunyai rumah mewah menempati duduk paling muka. Mungkin mereka menyumbang tentu saja lebih banyak dari segi pergaulan juga demikian mereka hanya bergaul bila ada acara saja, jarang berkumpul dengan masyarakat hanya untuk bebincang-bincang ringan dengan masyarakat sekitar.
Pelapisan Masyarakat yang seperti itulah yang terjadi di Kelurahan Cipinang Muara RT. 007. Pelapisan sosial tentang kekuasaan dan profesi didaerah ini awalnya berasal dari sifat buruk manusia yaitu sifat egois yang tinggi dan untuk pelapisan sosial tentang kekayaan diawali dengan timbulnya rasa kecemburuan sosial di masyarakat sekitar karena orang-orang yang mempunyai rumah mewah dianggap lebih di lingkungan tapi itu tidak bisa dihindari karena terjadi secara alamiah di dalam masyarakat.



Game